Oelamasi-infontt.com,- Korupsi masih menjadi isu elite di kalangan masyarakat kelas bawah. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atas akibat dari korupsi. Padahal masyarakat merupakan korban yang akan menerima imbas secara turun temurun dari praktik korupsi. Tidak terkecuali dengan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), daerah kepulauan yang memiliki banyak sumberdaya alam yang seharusnya menjadi aset daerah dalam mensejahterahkan masyarakat di sana. Namun, sumber daya alam justru menjadi lahan korupsi yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab.
Direktur Bengkel APPeK, Vinsen Bureni ketika menjadi pembicara pada diskusi publik bersama masyarakat Oebelo (30/01), mengatakan masyarakat harus paham dan tahu mengenai hak-haknya dan juga, untuk mencegah korupsi diperlukan pembangunan sistem dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi. Karena sistem yang baik itu akan efektif untuk mencegah peluang terjadinya korupsi. Untuk itu, pemerintah melakukan langkah percepatan reformasi birokrasi termasuk di dalamnya reformasi pelayanan publik dan perizinan.
“Korupsi terbukti telah memiskinkan warga nusantara. Korupsi juga terbukti membawa ketidakadilan, ketimpangan, dan keterbelakangan,” ujarn Vinsen dalam dikusi publik tersebut.
Vinsen Bureni menambahkan, banyak pekerjaan dalam birokrasi yang bisa dilakukan jauh lebih efisien dengan menggunakan teknologi birokrasi. Kata kuncinya adalah membangun e-government untuk meningkatkan pelayanan publik dan memperkuat transparansi dan akuntabilitas.
Akhir dari diskusi tersebut masyarakat Desa Oebelo meminta agar pekan depan kegiatan ini bisa diulagi lagi agar dapat mengubah pola pikir kaum-kaum mudah yang ke depannya akan menjadi generasi penerus bangsa.(Chris)