Halo pembaca infontt.com. Hore tua. Ilmu bahasa mempelajari banyak hal; Lambang bunyi (fonologi), tata tulis, penempatan tanda baca dan tanda-tanda lainnya (tata bahasa), dan lainnya. Saya ajak pembaca mulai belajar sedikit tentang tata bahasa Amarasi.
Dalam bahasa Amarasi dikenal subyek
au ~ beta ~ saya ~ I
ho ~ lu ~ kau ~ you
in ~ dia ~ dia ~ he/she
hai ~ kotong ~ kami ~ we
hi ~ bosong ~ kamu ~ you
sin ~ dong ~ mereka ~ they
hit ~ botong ~ kita ~ we
Sekarang bagaimana menyusunnya dalam kalimat sederhana. Perlu diingat bahwa dalam bahasa Amarasi kata kerja selalu mengalami perubahan sesuai dengan subyeknya. Menurut orang ahli bahasa, perubahan bentuk kata itu disebut metateis. Ini contoh-contoh:
uab tuka ~ kata dasar: tui bila menjadi kata kerja akan menjadi ‘tui, ntui, mtui, ttui, ntuin
sekarang saya masukkan dalam contoh kalimat:
au ‘tui ~ beta tulis ~ saya menulis ~ I write
ho mtui ~ lu tulis ~ kau menulis ~ you write
in ntui ~ dia tulis ~ dia menulis ~ he/she writes
hai mtui ~ kotong tulis ~ kami menulis ~ we write
hi mtui ~ bosong tulis ~ kamu menulis ~ you write
sin ntuin~ dong tulis ~ mereka menulis ~ they write
hit ttui ~ botong tulis ~ kita menulis ~ we write
Dalam bahasa Amarasi, glotal (‘) atau yang menyebutnya koma hamzah dikenal sebagai salah satu lambang bunyi.
Neno re’ ia on re’ naan, fe’. Makasi.
Au ‘nai’ Roni, kau, tua.