Pembaca infontt.com. Puisi berikut ini pernah diposting pada facebook Grup INFO NTT. Sengaja saya kutip kembali dan posting di sini. Semoga menyukakan hati pembaca.
Hai…
Andai jari-jemariku lebih dari lima,
Entah apa namanya yang keenam dan ketujuh?
Sayangnya jari-jemariku hanya lima,
Itupun lebih banyak dipakai menunjuk.
Oh…
Bayangkan kalau jariku kurang dari lima,
Entah apa namanya yang tidak ada?
Pastinya bila jariku kurang dari lima,
Tetap ada peluang untuk berfaedah.
Nah,
Andaikan tanganku buntung di pergelangannya,
Pastilah tidak ada tapak tangan dan jari-jemari.
Lalu, apakah kutodongkan buntung pada-Nya?
Tidak! Aku tetap berbuat untuk mengisi hari!
By : Heronimus Bani