Amarasi-infontt.com,- Kota Kupang ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur terkenal gersang dan tandus. Namun jika pergi Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, di sana traveler bisa melihat oase tersembunyi yang bernama Air Terjun Tesbatan.
Air Terjun Tesbatan berada di Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Fatu’tuta’. Berjarak kurang lebih 50 Km dari Kota Kupang. Untuk mencapai ke lokasi disarankan menggunakan kendaraan pribadi alias kendaraan bermotor (roda dua), karena air terjun ini letaknya cukup tersembunyi dari jalan umum.
Untuk akhir pekan ini saya dan teman teman memilih untuk mencoba liburan ke Kabupaten Kupang, khususnya Amarasi.
Dengan menggunakan sepeda motor saya dan teman-teman menuju lokasi. Dari Kota Kupang, kami melaju dengan sepeda motor melintasi Jalan Timor Raya ke arah So’e. Lalu ketika sampai di pertigaan Pasar Oesao, kami mengambil arah kanan menuju Oekabiti.
Dari titik simpang tersebut masih menyisakan jarak sekitar 22 Km lagi. Setelah memasuki jalan ini perjalanan cukup melelahkan, karena melintasi jalan khas perbukitan yang berkelok – kelok serta kondisi jalan banyak yang rusak.
Pemandangan sepanjang jalan berupa perbukitan yang gersang. Di tepi kanan kiri jalan ialah jajaran pepohonan yang pada saat itu hanya berupa batang dan ranting yang ditinggali oleh daunnya yang berguguran karena kemarau.
Setelah sampai di Tugu Desa Tesbatan kami mengambil arah kanan lalu memasuki jalan perkampungan hingga berjumpa dengan gapura yang menjadi tanda pintu masuk ke Air Terjun Tesbatan.
Dari gapura tersebut jalan berupa makadam atau jalan berbatu sepanjang 500 m. Sampai juga kami di titik awal trekking menuju air terjun.
Saat ini sudah ada petugas penjaga motor ataupun mobil pengunjung. Untuk motor hanya dikenakan Rp 2.000, sedangkan mobil Rp 5.000. Tidak ada tiket masuk, jadi kami bisa melenggang begitu saja setelah memarkirkan motor.
Kami berjalan memasuki hutan dengan jalan setapak yang sangat jelas. Hanya beberapa menit saja saya pun sampai di Air Terjun Tesbatan di tingkat yang paling atas. Rasa lelah langsung terbayar ketika menyaksikan keindahan air terjun yang memiliki beberapa tingkat ini.
Awalnya saya bersama teman hanya ingin melihat – lihat sembari mengabadikannya dengan kamera. Namun jernihnya air dengan warna hijau kebiruan dan sejuknya suasana di sana, membuat kami pun tergoda untuk mandi di kolam alami yang terbentuk di bawah air terjun.
Puas bermain air, sebelum pulang saya dan teman-teman memilih untuk menyusuri air terjun ini satu per satu tingkatnya. Total kalau tidak salah, Air Terjun Tesbatan memiliki 3 tingkat. Air terjun pertama (atas) adalah air terjun yang paling mudah dan paling ramai disambangi karena posisinya yang berada persis di sebalah jalan setapak.
Air terjun kedua (tengah) bagi saya adalah air terjun yang paling indah dan memiliki dinding yang lebar. Namun butuh usaha untuk melihatnya dari dekat, yakni dengan menuruni jalan setapak di pinggir sungai yang sangat terjal. Yang terakhir air terjun ketiga (bawah) yang memiliki tinggi sekitar 3 m.
Setelah puas menyelusuri semua tingkatan air terjun, kami langsung kembali pulang. Saya berharap akan ada perhatian serius dari pemerintah untuk memanfaatkan keindahan potensi alam yang ada, seperti oase indah tersembunyi yang bernama Air Terjun Tesbatan ini.
Sehingga nantinya akan lebih banyak dikenal orang dan banyak mendatangkan pengunjung yang tentunya akan berimbas pada meningkatnya ekonomi masyarakat sekitar.(*Chris Bani & Tim Pencinta Wisata Daerah #PWD Jakarta)