
Oelamasi – Infontt.com. Sebanyak 65 orang Guru sarjana mendidik terpencil, terluar dan tertinggal (SM3T) dari Universitas Negeri Jakarta, mengakhiri masa tugas selama setahun di Kab. Kupang. Bertempat di aula Dikmas Kemdikbud, Jl. Perintis Kemerdekaan, Sabtu 06/08/2016, dilakukan acara serah terima kembali para guru 3T tersebut, dari Pihak Pemkab. Kupang ke Universitas Negeri Jakarta.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kadis PPO Kab. Kupang Imanuel Buan mewakili pemerintah kab. Kupang, dan juga perwakilan dari Universitas Negeri Jakarta.
Acara Serah terima kembali ini diawali dengan Doa, sambutan-sambuta, pembacaan puisi dari salah seorang guru SM3T UNJ, dan juga saling tukar cindera mata dari kedua pihak.
Imanuel Buan, Kadis PPO Kab. Kupang dalam sambutannya mewakili Pemerintah Kab. Kupang, berterima kasih kepada LPTK Universitas Negeri Jakarta, secara khusus kepada para Guru SM3T yang turut andil dalam pembangunan pendidikan di kab. Kupang selama kurang lebih setahun.
Kadis PPO yang baru mejabat sejak Juni 2016 lalu ini, mengharapkan agar program SM3T terus dilanjutkan, dengan alasan Kab. Kupang yang tergolong daerah 3T, masih membutuhkan program iniyang mana dapat membantu menjawabi kekurangan tenaga guru khususnya di pedalaman yang sulit dijangkau.
“di daerah pedalaman yang minim infrastruktur masih kekurangan guru. Maka dengan adanya SM3T kami cukup terbantu. Guru-Guru SM3T dapat menjadi motivasi bagi siswa maupun guru-guru yang ada ini dapat belajar bersama untuk meningkatkan kinerja mereka” harap Buan
Sementara itu, Koordinator Guru SM3T Slamet Widodo, S.Pd, dalam kesempatan memberikan pesan dan kesan, mengisahkan segala yang dialami di daerah pedalaman saat berusaha mencerdaskan anak bangsa. Slamet Widodo berkisah sambil menayangkan dokumentasi dan program-program yang dilakukan selama setahun mengabdi di SD Inpres Bointuka, Kec. Takari Kab. Kupang.
Bersama teman-teman SM3T angkatan V dari UNJ, dilakukan beberapa program terobosan untuk membantu pembangunan khususnya di bidang pendidikan, Sosial Masyarakat, Serta juga di bidang kesehatan.

Salah satu program aksi social adalah, penggalangan donasi lewat program Don’t Worry Kupang, untuk pembangunan Toilet umum di Pulau Semau, pembagian perlengkapan sikat gigi di Oh Aem, pendampingan di beberapa sekolahm, sumbangan buku, pakaian layak pakai dan sebagainya.
Di Akhir kisahnya, Slamet Widodo, S.Pd mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah dan masyarakat Kab. Kupang, yang telah bersedia menerima mereka secara ramah sehingga kurang lebih selama setahun berada di Kab. Kupang, segala sesuatu dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan.
“Terima Kasih kepada Masyarakat Bointuka Khususnya, dan Kab Kupang umumnya, yang telah menerima kami untuk boleh mengajar dan belajar di sini” ungkap Slamet sambil meneteskan airmatanya. (del)
Mohon ralat. 56 guru sm3t UNJ Kupang.
makasi atas infonya