Kupang-infontt.com,- Bermodalkan pengalaman yang telah teruji membangun Kabupaten Sabu Raijua yang dikenal sebagai daerah tandus, kering dan tidak punya apa-apa, Bupati Sabu Raijua, Marthen Dire Tome (MDT) ini memastikan bahwa dirinya akan maju pada pemilu Gubernur (Pilgub) Nusa Tenggara Timur (NTT) mendatang.
Tujuan Marthen ini, hanya ingin melakukan tindakan besar untuk mengatasi kemiskinan, pengangguran dan membebaskan NTT dari stikma daerah miskin dengan memanfaatkan sumber daya daerah yang sangat luar biasa di mata Marthen Dira Tome.
“Banyak alasan yang mendorong saya untuk maju menjadi calon gubernur NTT. Jika diberi kesempatan, saya ingin melakukan tindakan besar di daerah ini,” kata Marthen Dira Tome kepada wartawan Sabtu 30 Juli 2016.
Masalah utama di NTT yang belum teratasi hingga saat ini, yakni kemiskinan dan pengangguran. Kedua masalah itu yang akan menjadi program kerja atau visi-misi Marthen untuk maju sebagai calon Gubernur NTT nanti.
“Dulu Sabu Raijua juga sangat sulit melewati masa-masa kritis, tetapi dengan modal kerja keras dan semangat mengutamakan rakyat serta mengandalkan Tuhan, kami bisa melewati masa kritis itu dengan memanfaatkan keterbatasan, kami sudah bisa membuka lapangan kerja baru dan mengatasi pengangguran,” katanya.
Salah satu lapangan kerja baru yang menjadi idola di Sabu Raijua yakni garam yang berhasil menyedot ribuan tenaga kerja di daerah itu. Potensi lain yang dikelola yakni rumput laut dan air kemasan. Dua pabrik tersebut sangat berpotensi menampung ribuan tenaga kerja baru dan direncakana akan beroperasi pada Agustus 2016 ini.
Apa yang dilakukan Marthen ini merupakan salah satu bukti bahwa dirinya mampu mengurangi masalah pengangguran dan kemiskinan di Sabu Raijua. Oleh karena juga, dirinya berpikir untuk berbuat hal yang lebih besar, karena memang NTT saat ini membutuhkan orang tipe pekerja seperti Marthen.
Menurut Marthen, NTT punya potensi yang sangat luar biasa yang bisa dikelola untuk mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran ini. Persoalannya, tidak ada orang yang mencoba menggali dan mengolah potensi itu menjadi sesuatu yang berarti bagi sumber penghasilan daerah dan sumber penghasilan bagi masyarakat NTT.
“Potensi yang ada di NTT, hanya butuh orang yang mau mengelola dengan baik, dan butuh orang dari NTT sendiri yang mengerjakan ini sehingga tidak perlu mendatangkan lagi dari luar daerah,” katanya.
Dia bertekad menjadikan NTT ini sebagai provinsi yang inovatif, maju dan bermartabat dengan menggerakkan seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali untuk berpikir melampaui apa yang orang lain pikirkan dan orang lain lakukan.
“Kita tidak bisa maju kalau pesimis terus. Harus optimis dan diikuti dengan kerja yang melibatkan langsung masyarakat dan hasilnya untuk diraskan masyarakat pula,” tutur Marthen.
Seperti diketahui juga, Marthen yang menyatakan maju menjadi calon Gubernur NTT ini baru merupakan salah satu dan beberapa nama, yakni Esthon Fonay-Kristian Rotok, Ibrahim Agustinus Medah, dan Benny Kabur Harman.
Sementara nama lain yang disebut-sebut tetapi belum menyatakan tekadnya adalah, Raymundus Sau Fernandez,(Bupati TTU), Daniel Tagu Dedo (Direktur Utama Bank NTT), Lusia Adinda Lebu Raya (Ketua PKK Prov. NTT atau Istri Gubernur NTT sekarang), Kristo Blasin (Mantan Anggota DPRD NTT), Marianus Sae (Bupati Ngada), Ayub Titu Eki (Bupati Kupang) dan beberapa nama lainnya. (N2)